SILAMPARI ONLINE – Pasca Kericuhan, Polres Banyuasin Tempatkan Personel di Perbatasan Desa Paldas Banyuasin – Muba
Sejumlah Polisi ditempatkan di perbatasan Desa Paldas Kecamatan Rantau Bayur Banyuasin dengan Desa Tanjung Agung Barat, Musi Banyuasin (Muba), Sumsel.
BACA JUGA : Lomba Pacu Perahu di Sarolangun Ricuh, Kapolres: Kondisi Aman
Kasi Humas Polres Banyuasin Iptu Sutedjo membenarkan hal itu. “Usai ada kejadian itu, Kapolres Banyuasin AKBP Ferly Rosa Putra langsung turun,” katanya seperti dilansir dari SUMEKS.CO.
BACA JUGA : Ricuh saat Pendaftaran Jalan Sehat HUT PT BA, 2 Orang Luka Lecet Kena Lemparan Kursi
Dan untuk mengantisipasi agar hal serupa tidak terulang lagi, pihaknya menempatkan puluhan personel kepolisian untuk berjaga. “Kami minta warga supaya tidak berbuat anarkis yang merugikan masyarakat sendiri,” terangnya.
Selain itu ia juga menjelaskan kejadian itu bukan bentrok.
BACA JUGA : Warga Geruduk Kantor Camat Ulu Rawas
“Tetapi warga Desa Paldas mendatangi lokasi tambang,” jelasnya.
Lebih lanjut, saat itu diduga ada keinginan sebagian masyarakat yang tidak direspon pihak perusahaan.
BACA JUGA : Protes Ulah Oknum Pemilik Pangkalan, Emak-emak Geruduk Kantor Lurah
Sehingga terjadilah aksi itu. “Tidak ada korban jiwa, hanya seorang sopir dump truk luka ringan,” bebernya.
Dan sopir yang terluka tersebut merupakan warga Tanjung Agung Barat Kabupaten Muba. Kapolres mengimbau kepada warga agar tidak ada aksi balasan. Selanjutnya pihaknya bersama Pemkab Banyuasin akan memfasilitasi mediasi antara masyarakat dan perusahaan terkait aspirasi masyarakat,
BACA JUGA : Kericuhan Sepakbola, 5 Orang Tersangka Ternyata Panitia
supaya kejadian tak lagi terulang. “Kita juga minta kepada pihak PT BCM (BASIN COAL MINING) untuk menghentikan terlebih dahulu seluruh aktivitasnya,” pungkasnya.
Sebagaimana diberitakan sebelumnya, pengrusakan hingga pembakaran kendaraan terjadi di perbatasan Desa Paldas, Kecamatan Rantau Bayur, Banyuasin dengan Tanjung Agung Barat, Musi Banyuasin (Muba),
BACA JUGA : Hadang Mobil, Tiga Sekawan di Muratara Ini Lakukan Pengrusakan dan Aniaya Pengemudi
terjadi pada Jumat 1 Sepetember 2023 sekitar pukul 16.00 WIB. Sebelumnya sempat terjadi ricuh karena adanya penolakan warga Desa Paldas terhadap pembuatan akses jalan menuju perusahaan batu bara beberapa waktu lalu diabaikan oleh pihak perusahaan. Sehingga warga desa Paldas menjadi tersulut emosi, melihat pihak perusahaan acuh
seperti sawah menjadi gagal panen dan lainnya. “Aksi itu sendiri spontan,” kata Daya warga sekitar.
Sebab warga meminta aktivitas batubara itu stop sementara, karena perizinan seperti amdal dan lain sebagainya belum lengkap. “Kemudian merusak ekosistem,” jelasnya.
BACA JUGA : Polda Sumsel Olah TKP Kasus Pengrusakan Brangkas Hotel
Namun dari pihak perusahaan tetap ngeyel, bahkan tetap melaksanakan pembuatan jalan untuk operasional tambang batu bara itu. Dan untuk sementara waktu ini situasi sudah kondusif, dan itu menyebabkan adanya kericuhan diduga ada oknum. “Warga dari Paldas sendiri ada yang luka,” ungkapnya.
Sementara itu video kericuhan itu sendiri viral di media sosial.
BACA JUGA : Rekapitulasi Penghitungan Suara Pilkades PAW Tanjung Ricuh
Terlihat ada beberapa kendaraan operasional terbakar. Menurut Syaiful, Camat Rantau Bayur ketika dikonfirmasi membenarkan adanya kejadian itu. “Kita dari Pemerintah kecamatan sendiri bersama instansi terkait telah berupaya mengatasi hal itu,” katanya.
Untuk perkembangan lebih lanjut, Syaiful belum mendapatkan informasi. “Tapi infonya sudah kondusif, pihak kepolisian sudah standby di lokasi, ” jelasnya.(qda)