SILAMPARI ONLINE – Lahan Gambut di Kompleks Perkantoran Bupati Muratara Terbakar, Api Nyaris Merembet ke Pemukiman
Lahan di komples perkantoran Bupati di wilayah Kecamatan Rupit, Kabupaten Muratara, Sumatera Selatan terbakar.
Kebakaran lahan tersebut terjadi pada Sabtu, 7 Oktober 2023 sekitar pukul 13.00 WIB. Kobaran api nyaris merembet ke arah pemukiman warga. Sejumlah tim dari BPBD berjibaku memadamkan api dari kebakaran laha tersebut.
BACA JUGA : Tertinggi Ketiga Terkait Karhutla di Sumsel, Pemkab Musi Rawas Gelar Salat Istisqa Minta Hujan
Menurut Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Muratara, H Zaenal Arifin, lahan yang terbakar tersebut merupakan gambut.
Dalam proses pemadaman, pihaknya menerjunkan tiga regu. Lahan gambut yang terbakar sambungnya banyak ditumbuhi ilalang kering. Pemadaman sudah dilakukan hampir empat hari.
Namun kobaran api, selalu muncul kembali. Dan api hampir merembet ke arah pemukiman warga.
“Ada tiga regu yang saya pimpin fokus memadamkan api di arah kompleks perkantoran”
BACA JUGA : Mulai Juli Hingga Oktober, Karhutla di Lubuklinggau Capai 20 Hektar Tersebar di 42 Titik
“Kami utamakan dulu supaya jangan merembet ke pemukiman,” timpalnya seperti dilansir dari SUMEKS.CO
Petugas hingga saat ini masih berjibaku melakukan penyemprotan api menggunakan tangki air, dan mesin portabel. Tim BPBD terpantau sempat kewalahan karena dikepung kobaran api dari tiga penjuru.
“Ini anak anak masih memadamkan api, harus bikin jalan dulu, karena semua ilalang kering”
BACA JUGA : Pj Gubernur Sumsel Tinjau Langsung Lokasi Karhutla
“Jangan sampai mereka terjebak api. Karena posisinya tim juga dikejar api yang merambat,” terangnya.
Penanggulangan masih dilakukan petugas dilapangan. Sembari menunggu bantuan dari Polres Muratara. “Intinya selama 3 bulan terakhir kami siang maupun malam terus standby memonitor Karhutla. Doakan saja supaya apinya cepat bisa dipadamkan,” tegasnya.
Sementara itu sebelumnya Kapolres Muratara AKBP Koko Arianto sempat turun melakukan pemadaman. Dikatakannya, ada sejumlah kendala yang dihadapi tim penanggulangan karhutla. Seperti ketersedian pasokan air yang minim,
BACA JUGA : Sudah 75, 25 Hektar Lahan di Musi Rawas Terbakar Akibat Karhutla, Terparah di Megang Sakti
sehingga petugas harus bolak balik ke lokasi kejadian, dan harus mengangkut air dari aliran sungai secara langsung. Sebab siring-siring disekitar lokasi kering.
“Jadi mesti langsung ambil dari sungai,” ujar Kapolres.
Kata Kapolres, pihaknya sudah mendapat arahan dan peningkatan eskalasi dalam penanganan Karhutla dari Polda Sumsel.
BACA JUGA : Kabut Asap Akibat Karhutla Selimuti Lubuklinggau, Dinkes Imbau Warga Kalau Keluar Pakai Masker
Yang sengaja membakar lahan, akan langsung ditindak secara hukum. Dan pihaknya mengimbau keseluruh masyarakat di Muratara agar tidak melakukan aksi pembakaran lahan karena akan berdampak terhadap masyarakat secara luas.
Baik masalah kabut asap, hingga potensi kebakaran yang semakin meluas. “Kami akan langsung tindak tegas bagi yang melakukan aksi pembakaran lahan,” tutupnya.
BACA JUGA : Padamkan Karhutlah di Dusun Lame, Pj Bupati Sisir TKP
Dari pantauan satelit Lapan ada 42 hotspot yang terpantau di Muratara, Sabtu (7/10) sekitar pukul 15.07 WIB.(Zul)