Scroll Untuk Baca Artikel
Example floating
Example floating
Example 728x250
BeritaDaerahLubuklinggauSumsel

Hujan Sudah Turun, Kondisi Sumber Air Baku PDAM Lubuklinggau Masih Belum Stabil

186
×

Hujan Sudah Turun, Kondisi Sumber Air Baku PDAM Lubuklinggau Masih Belum Stabil

Sebarkan artikel ini
Hujan Sudah Turun, Kondisi Sumber Air Baku PDAM Lubuklinggau Masih Belum Stabil

SILAMPARI ONLINE – Hujan Sudah Turun, Kondisi Sumber Air Baku PDAM Lubuklinggau Masih Belum Stabil

Tiga titik sumber air baku yang diolah menjadi air bersih oleh PDAM Tirta Bukit Sulap Lubuklinggau kondisinya saat ini belum stabil pasca terdampak kemarau panjang.

Ketiga sumber air tersebut yakni Sungai Kesie, Sungai Apor dan Sungai Kelingi. Sehingga dengan kondisi itu membuat pelayanan pendistribusian air ke pelanggan PDAM Tirta Bukit Sulap terganggu.

BACA JUGA : Gelar Rakor, Piutang PDAM Rp 9,4 Miliar Akan Dihapuskan

“Kalau musim hujan kan belum signifikan, belum stabil kalau untuk sumber-sumber air baku. Tapi kalau untuk Kesie untuk perpompaan masalahnya sedikitlah,” kata Direktur PDAM Tirta Bukit Sulap Lubuklinggau, Hadi Purwamto.

Hadi mengatakan, saat ini yang terparah yaitu kondisi sumber air baku di Sungai Apor. Dimana sumber air ini menurutnya merupakan sumber air yang berasal dari mata air.

“Karena hujan ini belum begitu stabil kan jadi belum bisa full dia karena saya sudah masuk ke Apor kemarin. Masih debitnya masih kecil. Yang terdampak itu daerah Kayu Ara, Watas,” ujarnya.

BACA JUGA : Diguyur Hujan Lebat Semalaman, Air Bendungan Watervang Lubuklinggau Kembali Ngalir

Saat ini, sambung Hadi sebagai antisipasi, untuk pelanggan di daerah Watas bila membutuhkan air silahkan mengambilnya di PDAM Tirta Bukit Sulap. Sebab, daerahnya dekat dengan kantor PDAM.

“Karena kan yang di Watas dekat dengan kantor, tidak apa-apa. Sebab yang dari Apor itu belum optimal. Kan hujannya baru sebentar, sumber air itu kan sudah saya lihat, memang kecil,” ungkapnya.

Kemudian permasalahan lainnya yang dihadapi PDAM Tirta Bukit Sulap adalah kondisi air baku Kesie, Apor dan Kelingi yang keruh setelah diguyur hujan.

BACA JUGA : Diguyur Hujan Kabut Asap di Lubuklinggau Menghilang, Jam Masuk Sekolah Normal Kembali

“Kelingi itu yang pakai pompa. Kalau yang pakai pompa kan masalahnya kalau hujan deras dia keruh, bawa sampah, lumpur. Dan kita tidak bisa olah itu. Kita matikan dulu,” jelasnya.

Kemudian kata Hadi, bila kondisinya sudah mulai jernih, baru pihaknya naikkan untuk dikelola dengan menggunakan bahan kimia.

“Kalau musim hujan, keruh yang dari hulu. Kalau hujan yang dari kita tidak masalah, yang hujan dari hulu itu keruh. Kita matikan dulu pompa operasionalnya, nunggu pengendapan lumpur dulu,” timpalnya.

BACA JUGA : Ditingkatkan Jadi PDAM, Kelayakan Blud Spam Akan Dikaji

Kata Hadi, karena kondisi keruh tersebut membuat penggunaan bahan kimia untuk menjernihkan air bisa tiga kali lipat. Sehingga pihaknya tidak ingin memaksakan hal tersebut.

“Dimatikan dulu pompa, ketika sudah sedikit bagus, baru kita operasikan,” pungkasmya.

 

Tinggalkan Balasan

Verified by MonsterInsights