Scroll Untuk Baca Artikel
Example floating
Example floating
Example 728x250
BeritaDaerahLubuklinggauPariwisataSumsel

Antisipasi Karhutla, Naik Inclinator di Bukit Sulap Lubuklinggau Dilarang Bawa Korek Api dan Rokok

97
×

Antisipasi Karhutla, Naik Inclinator di Bukit Sulap Lubuklinggau Dilarang Bawa Korek Api dan Rokok

Sebarkan artikel ini
Antisipasi Karhutla, Naik Inclinator di Bukit Sulap Lubuklinggau Dilarang Bawa Korek Api dan Rokok

LUBUKLINGGAU – Antisipasi Karhutla, Naik Inclinator di Bukit Sulap Lubuklinggau Dilarang Bawa Korek Api dan Rokok

Pemerintah Kota Lubuklinggau memberikan warning kepada pengunjung di objek wisata alam Bukit Sulap terkait sebagai langkah antisipasi terjadinya kebakaran hutan dan lahan (Karhutla).

Scroll kebawah untuk membaca
Scroll kebawah untuk lihat konten

“Tadi saya sudah undang Kecamatan yang memiliki wilayah TNKS (Taman Nasional Kerinci Seblat),” kata Pj Wali Kota Lubuklinggau, H Trisko Defriansyah pada Selasa, 19 September 2023.

Dijelaskannya, kota Lubuklinggau di Sumatera Selatan ini memiliki objek wisata alam Bukit Sulap yang menyatu dengan TNKS. Dan memiliki luas 6.600 hektar.

“Saya undang Ibu Kunti Barat 2 supaya memberikan warning kerjasama denhan PT Linggau Bisa. Utamanya tidak membuang puntung rokok selama naik inclinator,” ujarnya.

Karena kata Trisko sebagaimana diketahui, kereta inclinator sudah mulai dioperasilan. Dan beberapa hari lalu telah di launching oleh Wali Kota periode 2013-2023 yakni H SN Prana Putra Sohe.

“Pak Nanan menggratiskan masyarakat untuk naik keatas,” jelasnya.

Sehingga untuk mengantisipasi terjadinya karhutla, dibuat warning agar tidak membuang puntung rokok sembarangan.

“Karena beberapa kasus kejadian seringnya karhutla, kemungkinan kalau di hutan itulah kira-kira penyebabnya, apa ketidak sengajaan. Makanya kita buay warning khususnua ke wilayah-wilayah yang ada hutan TNKS ini,” timpalnya.

Upaya pencegahan karhutla juga telah dilakukan Pemkot Lubuklinggau dengan menggelar rapat bersama Polres Lubuklinggau.

“Kemarin juga sudah ada dilakukan rapat. Kita diwakili oleh ternasuk Kesbang dan dari pihak Asisten untuk bagaimana menanggulangi masalah karhutla ini. Walaupun intensitasnya untuk Lubuklinggau ini tidak sebesar dengan daerah-daerah yang berpotensi seperti daerah lainnya yang ada di umatera Selatan ini,” terangnya.

Meski begitu, Trisko mengungkapkan pihaknya tetap waspada dan terus berkoordinasi. Terutama dengan balai TNKS yang berada di Lubuklinggau.

“Kalau untuk inclinator diarahkan supaya nanti pas waktu naik diperiksa dulu atau ditinggalkan dulu rokok, korek api dan semua hal yang demikian harus ditinggalkan dulu. Kemudian juga yang naik juga di warning yang hipertensi, darah tinggi yang jantung juga tidak diperkenankan dulu naik keatas itu,” kata Trisko.

Sebab menurutnya, di Lubuklinggau ini untuk naik dengan kereta inclinator ternyata yang paling tinggi dan panjang.*

 

 

Tinggalkan Balasan