Silampari Online,
MURATARA – Sebagian warga Desa Noman Baru, Kecamatan Rupit Kabupaten Musi Rawas Utara (Muratara) mengeluh, lantaran air sumur yqng mereka miliki berkarat dan berbau tak sedap.
Informasi dihimpun Harian Silampari, pada saat airnya keluar dari mesin air alias sanyo, itu terlihat sangat bening dan bersih, namun berselang beberapa menit kemudian air yang bening berubah menjadi keruh atau berwarnan kuning, bila di gunakan untuk mandi bagi manusia maka bagian kuku akan ikut berwarna kuning dan kehitaman.
Saibah (32) warga setempat mengatakan, air sumur yang ia miliki tak dapat di gunakan untuk di konsumsi oleh manusia, selain airnya berkarat, airnya juga mengeluarkan bau tak sedap.
“Bagi kami jika ingin menggunakan air tersebut untuk di konsumsi, maka kami akan melakukan penyaringan terlebih dahulu, setelah itu barulah bisa di konsumsi,” ungkap ia.
Di jelaskan ia, cara melakukan penyaringan secara sederhana di lakukan oleh masyaralat sekitar sebagai berikut, penyaringan di lakukan menggunakan gentong alias drum atau tedmon, kemudian di masukkan batu-batu, di lapisi menggunakan kain, lalu masukan pasir, terakhir masukkan juga koral, setelah selelasi masukkan air ke dalam wadah tersebut, saat airnya keluar, hasilnya sudah bersi dan beming.
“Saya berharap kepada pihak pemerintah agar segera mungkin mencari solusi atau langkah, agar sumur yang di miliki masyarakat airnya dapat di konsumsi oleh manusia, selama ini yang di lakukan pemerintah hanya membuat sarana air bersi namun hasilnya tidak bersi,” pintanya.
Senada Ezi (25) warga yang sama menuturkan, di rumah milik ia sudah memiliki sumur, namun kedua sumur tersebut airnya sama joroknya, jika tak melalui penyaringan maka air tak dapat di gunakan untuk di konsumsi.
“Berharap kepada instansi terkait, agar mencari langka bagaimana airnya dapat di bersihkan sehingga dapat di konsumsi,” harapnya.
Sementara Carlis Kadus setempat mengatakan, pihak ia membenarkan jika hampir semua masyarakat di desa Noman Baru juga desa sekitar, memiliki sumur yang airnya berwarna karat,” pungkasnya. (HS-04)